Kartika Putri Merinding Putri Sambungnya Ingin Tetap Di Yaman

Konflik yang terus memanas antara Houthi dengan Amerika dan Inggris di Yaman menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi banyak orang, termasuk artis terkenal Indonesia, Kartika Putri. Kekhawatiran ini semakin bertambah ketika putri sambungnya, Syarifah Syahra Tusalwa atau Ipeh, menyatakan keinginannya untuk tetap berada di Yaman demi menuntut ilmu agama. Kartika Putri, yang berkomunikasi dengan Ipeh melalui telepon dan video call, mengungkapkan perasaannya yang merinding dan kebingungan atas situasi ini.

Kekhawatiran Kartika Putri

Kartika Putri, saat tampil di studio Rumpi: No Secret Trans TV, membagikan kekhawatirannya tentang keselamatan Ipeh di tengah situasi konflik di Yaman. “Kalau aku tetap ngotot sama habib kalau bisa dibawa pulang (Ipeh) ke Indonesia,” ungkapnya. Namun, suaminya memiliki pandangan yang berbeda, mungkin karena keyakinan dan sikap Ipeh sendiri yang merasa bertanggung jawab atas ilmu agama yang sedang ia pelajari.

Ipeh dan Pendidikan Agamanya

Ipeh, yang bersekolah di Yaman, tampaknya memiliki dedikasi yang kuat untuk pendidikan agamanya. “Bun, aku kan ke sini menuntut ilmu agamanya Allah. Kalau ada apa-apa, jatuhnya sahud,” kata Ipeh, menurut cerita Kartika Putri. Pernyataan ini menunjukkan kedewasaan dan keteguhan hati Ipeh dalam mengejar pendidikan agamanya, meskipun di tengah situasi yang tidak stabil.

Dilema Emosional

Situasi ini menciptakan dilema emosional yang besar bagi Kartika Putri. Sebagai seorang ibu, instingnya adalah melindungi dan menjaga anaknya tetap aman. Namun, dia juga harus menghormati keputusan Ipeh dan keyakinan yang mendasarinya. Konflik ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh banyak keluarga yang terpisah oleh situasi konflik. Terutama ketika terkait dengan keputusan yang berdampak besar pada kehidupan dan kepercayaan.

Baca Juga : Cantiknya Brisia Jodie Dengan Style Musim Dingin Korea

Kesimpulan

Kisah Kartika Putri dan putri sambungnya, Ipeh, di Yaman menggambarkan kompleksitas emosi dan keputusan yang dihadapi oleh keluarga yang terkena dampak konflik. Keinginan Ipeh untuk tetap di Yaman demi pendidikan agamanya, meskipun di tengah situasi berbahaya. Menunjukkan keteguhan hati dan dedikasi yang luar biasa. Sementara itu, kekhawatiran dan kebingungan Kartika Putri sebagai ibu menggambarkan tantangan emosional yang dihadapi oleh banyak orang yang mencintai seseorang di zona konflik. Kisah ini membuka mata kita tentang realitas kehidupan di tengah ketidakstabilan dan perjuangan untuk pendidikan dan keyakinan.